WANITA

Wanita. Banyak yang beranggapan bahwa Islam seringkali memenjarakan hak wanita karena adanya kewajiban untuk berjilbab dan peraturan untuk taat pada suami serta beberapa aturan yang dianggap mengekang lainnya. Namun kita selaku muslim tentu paham bahwa aturan-aturan tersebut sebenarnya ada juga untuk melindungi wanita itu sendiri kan, karena wanita spesial maka aturannya pun spesial juga, pake telor 3 bungkusnya karet 2 (martabak kali ah).

Nah salah satu dari banyaknya sisi spesial wanita adalah bahwa setiap diri kita yang wanita sudah difitrahkan untuk menjadi ibu pada masanya (insyaa Allah), dan ketika menjadi sosok bernama ibu, maka doa dan ucapan yang keluar dari lisannya tidak akan tertolak terutama untuk anak-anaknya (baik-baikin emak lu yee :” hikss). Really? contoh kecil saja, kisah yang tak lekang oleh zaman, kisah si malin kundang itu, terlepas dari apakah kisah itu fiktif ataupun tidak tapi kita bisa mengambil pelajaran bahwa ketika ibu/mama/mamak/emak/bunda/mimi/dan sebagainya, sudah berdoa dan berucap (apalagi jika dengan sepenuh hati jiwa raga) maka hal yang dianggap mustahil pun bisa terjadi, menjadi batu misalnya. Ingat kan dengan “Ridho Allah terletak pada ridho orang tua” ?

Ennah tugas kita juga nih para ciwi-ciwi calon ibu, atau pun yang sudah menjadi ibu untuk selalu menjaga lisan kita dari ucapan-ucapan kotor yang tidak sepatutnya diucapkan. Seringkali di lingkungan sekitar masih banyak dijumpai mamah muda yang dengan seenaknya bilang ke anaknya dengan ucapan kasar seperti “be*o banget sih masa gitu doang ga tau” “ah kamu mah pemalas mama suruh gamau” “b**oh ya kamu, peringkatnya ga pernah naik” dsb, atau jika tidak diucapkan ke anak ya si ibu dengan sengaja bercakap-cakap dengan temannya dengan menggunakan kata-kata umpatan itu dan si anak mendengar. Wahai ibu, kelak jika anakmu berkata yang sama kasarnya denganmu atau ia berkata kasar untukmu, jangan sepenuhnya salahkan mereka karena itu juga hasil dari didikanmu..

“Ah tapi kan saya bilang gitu ga sepenuh hati, ga mendoakan si anak bakal be*o/malas/b**oh beneran” that’s true! memang ga sepenuh hati, tapi begitulah power of lisan seorang ibu, kata-kata yang tidak diucapkan dengan kesungguhan pun dapat terjadi menjadi-jadi (apasih). Anak yang sering mendapat label buruk, seperti pemalas, maka ia akan membentuk mindset dalam pikirannya bahwa ia adalah anak pemalas dan bukan hal yang mustahil jika ia akan benar-benar menjadi anak yang pemalas, apalagi jika sang ibu melabeli predikat tersebut secara terus-menerus.

So, para wanita, yuk kita jaga lisan kita dari sekarang. Jaga untuk selalu berucap yang baik-baik saja, jaga untuk tidak mencela, dan jaga untuk tidak berghibah. Karena hal baik perlu pembiasaan berulang kali kan, jadi ga ada alasan lagi untuk mengelak “nanti aja bilang baiknya kalau udah punya anak, sekarang kan bebas” ah.. tentu tidak lupa kan ya sama tugasnya malaikat Atid yang tak pernah ada jeda lupa untuk mencatat setiap amalan buruk manusia 😥

Berat dong ya kalau gitu peran wanita. Hmm jika dirasa berat maka akan berat, tapi kalau enjoy dan mempersiapkan ilmunya dengan baik insyaa Allah tidak. Jika pun berat, maka balasan yang Allah janijkan pun akan setimpal, baik balasan di dunia atau di akhirat kelak. Di dunia, bukankah hal yang membahagiakan melihat anak tumbuh menjadi anak yang sholih/sholihah yang tak pernah jemu mendoakan kebaikan untuk orang tuanya. Di akhirat, balasan apa yang lebih baik selain surga Nya? maasyaaAllah. wallahua’lam

Bogor, 22 Januari 2018.

*karena mendengar buibu di angkot yang sering berkata be*o pada anaknya 😥

2 thoughts on “WANITA

  1. “*karena mendengar buibu di angkot yang sering berkata be*o pada anaknya 😥”

    Kok sedih sih. Sama sedihnya ketika melihat (dan mendengar) ibu-ibu yg berkata pada anaknya, “Udah, sampahnya buang situ aja*.”
    *Buang sembarangan

    • iya ka sediih banget. dan lebih sedih lagi kasus seperti ini ga cuman sekali dua kali aja ditemuinnya.

      nah bener juga, dari kecil disuruh buang sampah sembarangan udah gedenya ada banjir malah nyalah-nyalahin orang wkwk

Leave a reply to snsalma Cancel reply